Header Ads

Pakan Ternak / Feed




Secara terminologi pakan dan makanan adalah berbeda. Pakan adalah istilah untuk makanan ternak/hewan, sedang makanan adalah adalah untuk manusia.
Ciri utama pakan ada beberapa, dan  salah satu yang perlu jadi perhatian kita adalah "dalam pemanfaatannya tidak bersaing dengan manusia". Yang artinya saat bahan tersebut  masih layak sebagai makanan, tidak diperbolehkan untuk dijadikan pakan.

Pakan secara garis besar hanya terdiri dari 2 macam:
A. Hijauan
B. Pakan Tambahan/Penguat

A. Hijauan
Dicirikan dengan kandungan serat kasarnya yang tinggi, biasanya berupa rerumputan, tanaman kacang²an, dan ramban (perdu dan pohon). Bentuk fisik yang bisa diberikan pada ternak adalah daun, tangkai, batang.
  • hewan ternak pada prinsipnya mau mengkonsumsi semua jenis hijauan. (Kecuali 4 jenis daun ........)
  • semua jenis tanaman memiliki zat antinutrisinya masing-masing, jadi harus bijak dalam perlakuan sehingga tidak meracuni hewan ternak kita. Ada beberapa teknis untuk meminimalisir dan atau menghilangkan zat antinutrisi pada hijauan.
  • antinutrisi pada hijauan bekerja secara kumulatif, artinya butuh dalam jumlah tertentu untuk akhirnya bisa meracuni hewan ternak kita. Itulah kenapa dalam sekelompok ternak mungkin hanya ada 1-2 ternak yg keracunan sementara yg lain tidak keracunan.
  • proses pengeringan atau pelayuan pada hijauan tidak menurunkan nilai gizi hijauan tersebut. Malah menguntungkan karena konsumsi air oleh ternak bisa lebih optimal.
  • meski hijauan tersebut telah berubah warna karena pelayuan/pengeringan, namanya tetap hijauan. Contoh: jerami kacang²an meski telah berwarna coklat karena kering namanya tetap hijauan, jerami padi kering namanya tetap hijauan, jerami kangkung kering namanya tap hijauan.

Pun dengan proses silase, hasilnya tetap dinamakan hijauan , kecuali hasil dari proses fermentasi.
Ketika pakan utama ternak kita adalah pakan fermentasi, maka Hijauan harus tetap diberikan minimal 25% dari total pemberian pakan harian tersebut.

Hijauan berdasarkan kualitasnya:
1. Kelompok hijauan berkualitas rendah dengan karakteristik: 
 Kandungan protein kasar hijauan di bawah 4% dari bahan kering.
 Kandungan energi di bawah 40% TDN dari bahan kering.
 Sedikit atau tidak ada vitamin.
 Hijauan yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya jerami padi, jerami jagung dan
pucuk daun tebu.

2. Kelompok hijauan berkualitas sedang dengan karakteristi:
 Kandungan protein kasar berkisar antara 5 - 10% dari bahan kering.
 Kandungan energi TDN berkisar antara 41 - 50% dari bahan kering.
 Kandungan kalsium 0,3%.
 hijauan yang termasuk dalam golongan ini diantaranya rumput alam, rumput lapangan, 
rumput gajah, rumput benggala dan rumput kultur lainnya.

3. Kelompok hijauan yang berkualitas tinggi dengan karakteristik
 Kandungan protein kasar di atas 10% dari bahan kering.
 Kandungan energi TDN di atas 50%
 Kandungan kalsium di atas 1,0%.
 Kandungan vitamin A tinggi.
 Hijauan yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya golongan legume (daun kacang²an, Kaliandra, gliricideae, lamtoro, dll)

B. Pakan Tambahan/Penguat

Berupa pakan berprotein tinggi dan rendah serat seperti jagung, dedak, pollard, wheat bran, kacang-kacangan, limbah olahan biji-bijian, dll.
  • Pakan tambahan bisa dikomposisikan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Formulasinya harus memperhatikan harga, ketersediaan, kebutuhan nutrisi masing² ternak.
  • Pakan tambahan biasanya difungsikan untuk memenuhi kekurangan zat nutrisi dari hijauan.
  • Pemberian pakan tambahan yang hampir bersamaan waktunya dengan pemberian hijauan berakibat pada menurunnya kecernaan bahan kering dan bahan organik pakan.
  • Pemberian konsentrat yang dilakukan minimal 1 jam sebelum pemberian hijauan akan meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hal ini terjadi karena pakan tambahan/penguat yang kaya akan pati sebagian besar sudah dicerna oleh mikroba dalam rumen .


MENINGKATKAN EFISIENSI PAKAN

Pakan adalah Cost terbesar dalam pemeliharaan (s.d 70%) ternak baik itu penggemukan, pembiakan, maupun klangenan. Pakan yang efisien mempermudah penanganan.
Perlu disiasati dengan beberapa cara, diantaranya:

  • Memperluas permukaan (cacah, tepung, dll)
  • Teknologi olahan pakan (complete feed,  hay, silase, fermentasi, dll)
  • Sediaan mineral (Molasses Blok, minum, bumbung bambu, dll)
  • Formulasi Ransum
  • Teknis pemberian pakan

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.