Header Ads

Jenis Ayam Buras di Indonesia

Jenis Ayam Buras di Indonesia




Ternak ayam buras atau ayam kampun merupakan salah satu plasma nuftah yang harus dijaga kelestariannya. Di Indonesia terdapat banyak jenis ayam buras yang diberi nama sesuai daerah asal, besar dan bentuk tubuhnya. Setiap ayam buras memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda, sehingga sangat baik dikembangkan. Dibawah ini dijelaskan beberapa ayam buras di Indonesia.

1. Ayam Kedu

Jenis ayam ini berasal dari daerah Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang terdiri dari 2 macam yaitu ayam kedu hitam dan ayam kedu putih. Ayam kedu hitam mempunyai warna bulu hitam dengan balungan tunggal bewarna hampir hitam atau merah, warna kaki hitam. Ayam kedu putih bentuknya sama dengan Weght Leghorn, kaki dan bulu putih, balung tunggal berwarna merah. Ayam kedu cukup potensial sebagai jenis petelur yang baik.




Bobot babon/betina 2-3 kg, jantan 3-4 kg, usia 6 sampai 8 tahun, berbulu keras, tubuh ukuran sedang, bulu ekor naik, jengger ukuran besar, untuk sub tipe cemani berwarna sangat hitam, warna mata coklat gelap, tabiat suka berkelana, betinanya sangat melindungi anaknya, warna cangkang telur coklat, produksi telur 160 butir/tahun, mulai bertelur pada umur 6 bulan.

Saat ini dikenal 4 tipe ayam kedu, yaitu :
  1. Ayam kedu hitam
  2. Ayam kedu cemani
  3. Ayam kedu putih
  4. Ayam kedu merah
Banyak yang percaya bahwa ayam kedu cemani dapat dijadikan obat mujarab menyembuhkan berbagai penyakit.

2. Ayam Pelung





Jenis ayam ini berasal dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ayam pelung sudah dikembangkan sebagai hobi sejak tahun 1930. Ayam ini berukuran besar dengan kaki yang sangat panjang, temboloknya tampak menonjol, warna bulu beraneka ragam, pada umumnya abu-abu sampai hitam. Pelung jantan sangat digemari oleh masyarakat karena dapat berkokok dengan mengeluarkan suara yang tinggi dan panjan. Ayam pelung dapat diarahkan sebagai jenis pedaging.

Ayam pelung jantan memiliki jengger berbentuk wilah yang besar, tegak, bergerigi nyata dan berwarna merah cerah. Ayam pelung betina mempunyai jengger, tetapi jengger tersebut tidak berkembang baik. Performa ayam pelung jantan dewasa, bobot badan berkisar antara 3,5 - 5,5 kg, sedangkan yang betina 2,5 - 3,5 kg.

3. Ayam Nunukan




Jenis ayam ini berasal dari Tarakan, Kalimantan Timur. Ukurannya kecil dengan kaki pendek, pertumbuhan bulu lebat dan berwarna coklat merah, paruh, kulit, dan kaki berwarna kuning dan mempunyai balung/jengger tunggal. Walau rambutnya relatif kecil tetapi merupakan jenis ayam petelur yang baik.

4. Ayam Buras Biasa 




Jenis ayam ini biasanya disebut ayam kampung atau ayam sayur yang mempunyai bentuk dan ciri-ciri campuran dari jenis Kedu, Pelung, dan Nunukan. Ayam buras mempunyai peranan sebagai penghasil daging dan telur.

5. Ayam Kampung Unggul Balitnak





Merupakan ayam hasil seleksi untuk mendapatkan ayam kampung unggul, diawali sejak tahun 1997 dengan melakukan seleksi bibit dari berbagai daerah di Jawa Barat. Seleksi terhadap induk meliputi produksi telur dan sifat mengeram, sedang seleksi pada pejantan dengan memeriksa kualitas sperma dari ayam terpilih. Hasil seleksi pembentukan ayam kampung unggul ini disebut sebagai ayam KUB (Kampung unggul Balitnak). Proses seleksi dilakukan selama 6 generasi, dan setiap generasi memerlukan waktu selama 12-28 bulan. Karakteristik dan keunggulan ayam KUB sebagai berikut.
  • Warna bulu beragam sebagaimana ayam kampung pada umumnya.
  • Bobot badan dewasa 1200 - 1600 g.
  • Bobot telur 35 - 45 g.
  • Umur pertama bertelur lebih awal ( 20-22 minggu ).
  • Produktivitas telur lebih tinggi ( 130-160 butir/ekor/tahun ).
  • Puncak produksi telur 65%.
  • Lebih tahan terhadap penyakit.
  • Produksi telur 50%.
Adapun jenis ternak yang dihasilkan terdiri dari ayam buras potong, ayam buras petelur, dan parent.

6. Ayam Kalosi

Ayam kalosi adalah ayam hasil rekayasa genetik yang pernah dilakukan di Sulawesi Selatan dan telah dijadikan sebagai Ayam Buras, namun karena tidak dilakukan pemurnian secara terus-menerus, sekarang jenis ayam buras ini sudah tidak terdengar gaung nya di sul-sel. Ayam ini diproduksi oleh peternakan Fauna Mulia Jaya yang ikut berpartipasi melalui pengembangan ayam buras secara intensif dan seleksi bibit secara kontinyu.




Pemeliharaan ayam buras secara intensif yang disertai persilangan antar ras dimulai sejak tahun 1993. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ayam buras di Sul-Sel adalah belum adanya pusat-pusat pembibitan yang mampu menyediakan ayam buras berkualitas.

Bibit unggul ayam buras yang khas di Sulawesi Selatan yaitu:

  1. Kalosi Pute (ayam putih)
  2. Kalosi Lontong (ayam hitam)
  3. Karame Pute (ayam karame putih)
7. Ayam Dumbia




Ayam Dumbia merupakan salah satu jenis ayam alternatif untuk mengantisipasi perkembangan perunggasan dimasa mendatang, mencoba penggali potensi positif ayam buras terpendam yang belum banyak digarap. Pada tahun 1989, seorang peternak berusaha mengalihkan usaha ayam ras ke ayam buras. Potensi ini diperoleh dari berbagai jenis ayam buras dengan sasaran menghasilkan telur konsumsi. Namun usaha ini mengalami beberapa kendala antara lain:
  • Produksi rendah.
  • Presentase mengeram tinggi.
  • Kulit telur yang dihasilkan berwarna coklat.
  • Mirip telur ayam ras, sehingga nilai jual rendah.
  • Masa produksi singkat jadi kurang efisien.

8. Ayam Kate

Ayam kate atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Ayam Bantam, pertamakali ditemukan oleh para pedagang Eropa, sekitar tahun 1700an di pelabuhan di pulau Jawa bernama Bantam, atau kita lebih mengenalnya sebagai Karesidenan Banten, atau sekarang Provinsi Banten.




Karena bentuknya yang mini dan lucu, ayam jenis ini banyak digunakan sebagai ayam hias, bukan ayam pedaging atau petelur. Dari pertamakali ditemukan oleh para pedagang Eropa pada tahun 1700an tersebut, ayam kate sudah banyak mengalami persilangan, dan populasi asli ayam kate sendiri sudah sangat kecil. Salah satu hasil persilangan terakhir adalah Ayam Serama pada tahun 1971 yang dilakukan oleh pebudidaya di Malaysia, dan menjadi ras ayam terkecil di dunia.


Ayam kate merupakan salah satu rasa yang memiliki keunikan tersendiri misalkan saja tubuh yang kecil dan mungil. Ayam kate dipelihara tidak untuk dimakan dagingnya melainkan kebanyakan ayam kate dimanfaatkan sebagai ayam hiasan bagi pemiliknya. Keunikan dan kecantikan ayam ini akan terlihat ketika memiliki corak yang indah tentunya.


Jika kamu ingin memilih untuk berternak ayam, mungkin berternak dan budidaya ayam kate adalah pilihan yang tepat. Selain perawatan dan pemeliharaannya yang terhitung murah namun harganya ketika sudah dipasaran menjadi usaha yang tentunya menjanjikan.

Semoga bermanfaat ya..



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.